Materi PAI SMK/SMA Kls XI Tentang KHUTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH
KHUTBAH, TABHLIGH
DAN DAKWAH
Bacalah
ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya jh ku ku jserta perhatikan adab
dan sopan santun membaca Al Qur’an.
a. Q.S. Ali Imran : 10u4
وَلْتَكُن مِّنكُمْ
أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya:
Dan hendaklah
ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang
beruntung. (QS. Ali Imran:104)
b. Q.S. An Nahl : 125
اُدْعُ إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ
بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ
أَحْسَنُ إِنَّ
رَبَّكَ هُوَ
أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ وَهُوَ
أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya:
Serulah
(manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dia-lah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
c. Q.S. Al Baqarah : 256
لآَإِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ
الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللهِ فَقَدِ
اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لاَ انْفِصَامَ لَهَا وَاللهُ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ
Artinya:
Tidak ada
paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesunguhnya ia tela berpegang kepada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. (QS. Al
Baqarah:256)
Khutbah merupakan kegiatan berdakwah atau mengajak
orang lain untuk meningkatkan kualitas takwa dan memberi nasihat yang isinya merupakan
ajaran agama. Khotbah yang sering dilakukan dan dikenal luas dikalangan umat
Islam adalah khotbah Jum’at yang dilaksanakan setiap hari Jum’at dan Khotbah
dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Orang yang memberikan materi
khotbah disebut Khatib.
Pengertian khotbah Jum’at ialah khotbah yang dilakukan
sebelum shalat berjamaah dua rakaat pada waktu dzuhur dihari Jum’at. Jumhur
ulama telah sepakat bahwa khotbah shalat Jum’at hukumnya wajib.
a. Khatib Jum’at
Sebelum mengerjakan shalat Jum’at terlebih dahulu
harus dilaksanakan khotbah (dua khotbah) yang disampaikan oleh khatib.
Adapun
syarat khatib adalah sebagai berikut :
1.
khatib suci dari hadats kecil dan besar,
berpakaian rapi, sopan dan baik
2.
khatib suci dari najis baik ditubuh,
pakaian maupun tempat,berpakaian rapi, sopan dan baik
3.
khatib menutup aurat seperti shalat
4.
khatib berdiri jika mampu
5.
khatib duduk di antara dua khutbah
6.
mengetahui syarat, rukun dan sunah khotbah
Jum’at
7.
fasih dalam melafalkan ayat Alquran dan
hadis
8.
suaranya jelas, keras, dapat didengar oleh
seluruh jamaah dan dengan bahasa yang mudah dipahami
9.
balig dan memiliki akhlak yang baik.
b. Syarat Khotbah Jum’at
Khotbah Jum’at memiliki syarat-syarat, antara
lain sebagai berikut:
1.
khotbah harus dilaksanakan dalam bangunan yang
dipakai untuk Shalat Jum’at
2.
khotbah disampaikan khatib dengan berdiri
(jika mampu) dan terlebih dahulu memberi salam
3.
khotbah dibawakan agak cepat, namun
teratur dan tertib. Salah satu bentuk pelaksanaan khotbah yang tertib adalah
mengikuti sebagaimana contoh hadits berikut:
كاَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَ سَلَّمَ يَخْطُبُ قَائِمًا وَيَجْلِسُ بَيْنَ الْخُطْبَتَيْنِ
Artinya: “Rasulullah
saw. berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk di antara dua khotbah.” (H.R. Jamaah, kecuali Bukhari dan Turmuzi)
4.
khutbah pertama bersambung dengan khutbah
kedua
5.
khutbah kedua bersambung dengan shalat
Jumat
6.
rukun khotbah dibaca dengan bahasa Arab,
sedangkan materi khutbahnya dapat menggunakan bahasa setempat
7.
khutbah yang disampaikan dengan suara yang
lantang dan tegas, namun tanpa suara yang kasar.
8.
khutbah itu didengarkan/dihadiri oleh
minimal 40 orang yang wajib atasnya shalat Jumat (mazhab Asy-Syafi’i)
9.
khutbah dilaksanakan setelah tergelincir
matahari (masuk waktu dzuhur) dan dilaksanakan sebelum shalat Jum’at.
c. Rukun Khotbah Jum’at
Rukun khotbah harus dilakukan FB dengan tertib. Apabila
rukun khotbah tidak dilaksanakan dengan tertib, maka akan menjadikan shalat
Jum’at tersebut tidak sah. Adapun rukun khotbah tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
membaca hamdalah.
2.
membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
3.
membaca syahadatain, yaitu syahadat tauhid
dan syahadat rasul.
4.
berwasiat atau memberi nasihat tentang
ketakwaan dan menyampaikan ajaran Islam tentang akidah, syariah atau muamalat.
5.
membaca sebagian ayat Alquran pada salah
satu dari dua khutbah (sebaiknya di khutbah pertama).
6.
mendoakan umat Islam pada salah satu dari
dua khutbah (sebaiknya dikhutbah kedua).
d. Sunah Khotbah Jum’at
Ketika menyampaikan khotbah Jum’at, ada hal-hal yang
termasuk ke dalam sunah-sunah khotbah Jum’at. Sunah khotbah Jum’at adalah
sebagai berikut:
1.
khotbah disampaikan di atas mimbar atau di
tempat yang sedikit lebih tinggi dari jamaah shalat Jum’at
2.
khatib menyampaikan khotbah dengan kalimat
yang jelas, terang, fasih, berurutan, sistematik, mudah dipahami dan tidak
terlalu panjang atau terlalu pendek
3.
khatib selalu menghadap ke arah jamaah
4.
khatib memberi salam kepada jamaah
5.
khatib hendaklah duduk sebentar di kursi
mimbar setelah mengucapkan salam dan pada waktu adzan disuarakan
6.
khatib membaca surat Al Ikhlas ketika
duduk di antara dua khotbah
7.
khatib menertibkan rukun khotbah, terutama
shalawat Nabi Muhammad saw. dan wasiat takwa terhadap jamaah.
e. Fungsi Khotbah Jum’at
Khotbah Jum’at sebenarnya memiliki banyak sekali
fungsi, baik bagi muslim secara individu maupun secara social kemasyarakatan,
antara lain sebagai berikut:
1. 1. memberi pengajaran kepada jamaah mengenai bacaan dalam rukun khotbah, terutama bagi jamaah yang kurang memahami bahasa Arab
2. mendorong jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah
Ø 3. mengajak jamaah untuk selalu berjuang menggiatkan dan membudayakan syarat Islam
dalam masyarakat
Ø 4. mengajak jamaah untuk selalu berusaha meningkatkan amar makruf nahi munkar
Ø 5. menyampaikan informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan hal-hal
lain yang bersifat actual kepada jamaah
Ø 6. merupakan kesempurnaan shalat Jum’at karena skalat Jum’at hanya dua rakaat
Ø 7. mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan iaman dan takwa kepada
Allah AWT
Ø 8. mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan amal saleh dan lebih memerhatikan mereka yang kurang mampu untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat
m 9. mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan akhlakul karimah dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara
Ø 10. mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan kemauan untuk menuntut
ilmu pengetahuan dan wawasan keagamaan
Ø 11. mengingatkan kaum muslim agar meningkatkan ukhuwah Islamiah dan membantu
sesama muslim
Ø 12. mengingatkan kaum muslim agar rajin dan giat bekerja untuk mengejar
kemajuan dalam mencapai kehidupan dunia dan akhirat yang sempurna
Ø B. Tabligh
Tabligh sendiri berarti menyampaikan. Dari kata
ballagha-yuballighu.Tabligh adalah penyampaian atau ceramah keagamaan yang
berupaya mengajak manusia untuk berbuat kebaikan dan mencegah dari kemunkaran.
Tabligh merupakan salah satu bentuk dakwah. tetapi dakwah bukan hanya semata-mata
tabligh. Selain tabligh, dalam jenjang aktifitas dakwah juga mengenal taklim,
yang bersifat lebih intensif dari tabligh. Ada juga takwin, yang jauh lebih
intensif lagi dari taklim dan tabligh. Didalam tabligh, yang menjadi inti
masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai
kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu
masalah itu. Berbeda dengan taklim, dimana intensitasnya lebih mendalam.
Orang-orang yang masuk dalam program taklim punya beban lebih, yaitu belajar
dan mendalami masalah-masalah ajaran Islam.
Setiap orang memiliki tanggungjawab untuk menyampaikan
ayat-ayat atau ajaran Islam kepada saudaranya yang lain sebagaimana hadits Nabi
Muhammad SAW sebagai berikut:
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ اَايَةً (رواه البخارى ومسلم)
“sampaikan walaupun satu
ayat.” (H.R. Bukhari Muslim)
Ada hal-hal yang harus disiapkan dan diperhatikan
sebelum seseorang menjalankan tanggungjawab untuk menyampaikan ajaran Islam.
Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Bersikap lemah lembut, tidak berhati
besar, dan tidak merusak.
2.
Menggunakan akal dan selalu dalam koridor
mengingat Allah AWT.
3.
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
4.
Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi
untuk memperoleh kesepakatan bersama.
5. Materi dakwah yang disampaikan harus
mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
6.
Tidak meminta upah atas dakwah yang
dilakukannya.
7.
Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar,
harus sesuai dengan waktu, pada orang dan tempat yang tepat.
8. Tidak menghasut orang lain untuk
bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
9.
Melakukan dakwah dan disertai dengan
beramal shaleh atau perbuatan baik.
10. Tidak menjelek-jelekkan atau
membeda-bedakan orang lain, karena inti yang harus disampaikan dalam berdakwah
adalah tentang tauhid dan ajaran Islam yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah
SAW.
C. Dakwah
Secara bahasa (etimologi), dakwah berarti mengajak,
menyeru, atau memanggil. Adapaun secara istilah (terminologi) yaitu menyeru
seseorang atau masyarakat untuk mengikuti jalan yang sudah ditentukan oleh
ajaran Islam berdasarkan Alquran dan Hadits untuk mencapai kebagahgiaan dunia
dan akhirat. Firman Allah SWT.
اُدْعُ إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ
بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ
أَحْسَنُ إِنَّ
رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya : Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhan-mu dengan hikmah[1] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An Nahl: 125).
Ayat tersebut menyuruh kaum mukmin untuk melakukan
dakwah kepada manusia untuk melakukan kabaikan. Dakwah dilaksanakan dengan tiga
macam cara, pertama, dengan hikmah yaitu ucapan yang jelas dan tegas dan sikap
yang bijaksana, kedua, dengan maurid atau hasanah yaitu cara persuasife (tanpa
kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran) dengan suri teladan atau contoh
yang baik, dengan ini pendengar akan semakin yakin dan percaya apa yang telah
disampaikan oleh sipendakwah sebab apa yang telah disampaikannya itu sesuai
dengan tingkah lakunya sehari-hari, sehingga yang mendengarnya akan melakukan
apa yang disampaikan oleh sipendakwah, dan ketiga, dengan mujadalah yaitu
diskusi atau tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun serta
menghargai pendapat orang lain.
Pada awalnya, Rasulullah berdakwah kepada masyarakat
di sekeliling beliau yang dikenal dengan sebutan generasi sahabat. Setelah itu,
dakwah Rasulullah dilanjutkan oleh genarasi berikutnya yang disebut generasi
tabiin. Generasi tabiin juga meneruskan kepada generasi berikutnya, yaitu
tabiit tabiin. Demikian seterusnya, sehingga dakwah Rasulullah sampai kepada
generasi umat Islam di dunia sekarang ini. Generasi sekarangpun (modern)
meneruskan dakwah Rasulullah kepada generasi yang akan hidup pada zaman
mendatang. Pada zaman modern ini, cara menyampaikan dakwah dan sejenisnya
kepada umat Islam mudah, karena sekarang sudah banyak alat-alat yang mampu
untuk penyampaiannya, yaitu dengan menonton TV, mendengarkan radio, mencari di
internet dan lain-lain.
Manusia hanya mampu menyampaikan atau berdakwah
tentang hukum Allah kepada seluruh makhluk di alam sehingga seorang dai harus
menguasai sedikitnya enam hal penting yang harus disadarinya, yaitu:
1.
Menyadari bahwa setiap manusia
berkewajiban menyampaikan ajaran islam kepada manusia lainnya.
2.
Harus menyadari bahwa yang menentukan
seseorang beriman atau kafir hanyalah Allah. Manusia hanya berkewajiban sebatas
menyampaikan ajaran Islam tersebut.
3.
Harus menyadari bahwa banyak manusia
diciptakan Allah berbeda-beda dalam segala hal.
4.
Harus menyadari bahwa manusia ada yang
tidak atau belum beriman.
5.
Harus menyadari bahwa di antara manusia
ada yang membantah ayat-ayat Allah sehingga harus siap terhadap risiko,
termasuk dari segi mental apabila mendapatkan penolakan atau tidak diterima
oleh orang lain yang belum atau tidak memahaminya.
6.
Harus siap berjihad, mengendalikan hawa
nafsu, bersabar, dan siap berkorban harta dan jiwa.
1.
Perbedaan Berkhutbah Dengan Berdakwah
Dari hal-hal yang telah dijabarkan pada penjelasan
teerdahulu, dapat kita analisa bahwa antara berdakwah dan berkhotbah terlihat
memiliki persamaan. Akan tetapi, tentu saja antara keduanya dapat dibedakan
karena memiliki tata cara yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat kita
ihtisarkan sebagai berikut.
KHUTHBAH |
TABLIGH |
DAKWAH |
1. Dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu. 2. Ada syarat dan rukun. 3. Ada mimbar khusus untuk melaksanakannya. 4. Waktunya terbatas 5. Dilakukan oleh seorang yang memiliki kemampuan
berorasi dan memiliki pengetahuan yang cukup 6. Orang yang melaksanakan disebut khatib. 7. Dilakukan secara khusus dan memiliki tata cara
tertentu. |
1. Dapat dilakukan kapan saja 2. Tidak ada syarat dan rukun 3. Ada yang meggunakan mimbar dan ada
yang tidak, tergantung tempat pelaksanaannya 4. Ada yang tidak terbatas dan ada yang
dibatasi waktunya 5. Bisa dilakukan oleh siapa saja yang
memiliki kemampuan berorasi dan pengetahuan agama 6. Orang yang melaksanakan disebut mubaligh/mubalighot 7. Dapat dilakukan melalui berbagai cara
seperti seminar atau menggunakan tehnologi 1. |
1. Dapat dilakukan kapan saja. 2. Tidak ada syarat dan rukun 3. Tidak perlu ada mimbar khusus dalam
pelaksanannya 4. Tidak dibatasi waktu 5. Boleh dilakukan siapa saja, karena
setiap muslim wajib, mempelari, mengamalkan dan mendakwahkan Islam. 6. Orang yang melaksana-kannya disebut
dengan da’i. 7. Dapat dilakukan tanpa melalui acara
formal karena dapat dilakukan kapan dan dimana saja. |
Post a Comment