Materi PAI SMK Kls X Tentang Dakwah Rasulullah di Kota Mekkah
Dakwah Rasululla di Kota Mekkah
A.
Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Makkah
Dalam bidang Agama, Bangsa Arab
menyimpang dari ajaran agama Tauhid. Mereka ada yang memeluk agama Watsani
(penyembah berhala), Yahudi, Nasrani, selain itu ada juga yang menyembah
malaikat, bintang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in, matahari, bulan, dan jin
yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di luar Mekah.
Dalam bidang sosial-politik;
Ada dua bentuk sistem politik di dunia Arab;
1) kedaulatan politik diperintah oleh raja, seperti
Kerajaan Yaman;
2) Tatanan politik kabilah yang menempatkan kepala
masing-masing sebagai pemimpin.
ü
Fanatisme
golongan (kabilah), bila terjadi peperangan antar kabilah, yang kalah akan
dijadikan budak oleh kabilah yang menang.
ü Merendahkan kedudukan perempuan
ü Kebiasaan buruk seperti berjudi,
mabuk-mabukkan, berzina, mencuri, merampok dan membunuh bukan merupakan
perbuatan yang salah.
ü Dalam bidang ekonomi, masyarakat Mekah
menggantungkan kehidupan ekonominya pada perdagangan.
B. Sejarah
dakwah Rasulullah pada Periode Makkah
1. Dakwah
secara diam-diam (sembunyi-sembunyi)
Dakwah
ini dilakukan setelah beliau menerima wahyu QS. Al-Mudatstsir/75:
1-6). Nabi berdakwah kepada keluarga terdekat dan teman-teman yang beliau
yakini menerima dakwah beliau.
2. Dakwah
di kalangan keluarga
Setelah turun firman Allah swt QS. Asy-Syu’arā’/26:
214
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ
Artinya:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu
yang terdekat.
Beliau mengumpulkan
keluarga beliau dan mengajak mereka untuk bertauhid kepada Allah swt dan
meyakini bahwa beliau Rasul Allah. Di antara mereka ada yang masuk Islam,
sebagian menolak dengan kasar, ada pula yang menolak dengan lembut. Yang paling
kasar penolakannya adalah paman beliau sendiri yang bernama Abu Lahab.
3. Dakwah
secara terang-terangan
Dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima perintah
Allah dalam QS. Al-Hijr/15:94.
فَاصْدَعْ
بِمَاتُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Artinya:
Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Beliau
berdakwah dengan menyeru di bukit Shafā.Pada periode ini tokoh
besar bangsa Quraisy telah masuk Islam, yaitu Hamzah, paman beliau dan Umar bin
Khattab ra.
4. Dakwah
kepada berbagai suku di sekitar Makkah
Sejak
tahun kesepuluh dari kenabian, beliau berdakwah ke berbagai suku
di sekitar Makkah. Di antara mereka yang bersedia masuk Islam terdapat
beberapa orang Anshar di Madinah, pada mulanya jumlah mereka 6 orang, kemudian
bertambah 12 orang dan disusul kemudian oleh 73 orang laki-laki dan 2
orang perempuan. Mereka inilah yang meminta Rasulullah dan para sahabatnya
untuk berhijrah ke Madinah.
C. Substansi
dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah
a. Ajakan Tauhīd (QS.Al-Ikhlāsh/112:1-4)
قُلْ
هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ {1} اللَّهُ الصَّمَدُ {2} لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ {3}
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ{4}
Artinya:
1.
Katakanlah:"Dialah Allah, Yang Maha
Esa".
2.
Allah adalah Ilah yang bergantung
kepada-Nya segala urusan.
3.
Dia tidak beranak dan tiada pula
diperanakkan,
4.
dan tidak ada seorang pun yang setara
dengan Dia.
b. Akhirat serta
pembalasan (QS. Al-Qāri’ah/101:1-11)
اَلْقَارِعَةُ
{1} مَاالْقَارِعَةُ {2} وَمَاأَدْرَاكَ مَاالْقَارِعَةُ {3} يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ
كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِ {4} وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِ
{5} فَأَمَّامَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهُ {6} فَهُوَ فِي عِيْشَتٍ رَّاضِيَةٍ {7}
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهُ {8} فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ {9} وَمَاأَدْرَاكَ
مَاهِيَهْ {10} نَارٌحَامِيَةُ {11}.
Artinya:
1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang
dihambur-hamburkan.
6. Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan
(kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.
c. Kesucian jiwa, Akhlāqul
Karīmah (QS.Nūĥ/71:4)
يَغْفِرْ
لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى إِنَّ أَجَلَ
اللهِ إِذَآ جَآءَ لاَيُؤَخَّرُ لَوْ كُنتُمْ تَعْلَمُ
Artinya: Niscaya dia mengampuni
sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu pada batas waktu yang ditentukan.
Sungguh ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda seandainya
kamu mengetahui.
D. Strategi
Dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah (QS.An-Naĥl/16:125)
اُدْعُ
إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ
بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ
بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Hikmah: ialah
Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan
yang bathil.
·
Sembunyi-sembunyi /rahasia
·
Terang-terangan
·
Keteladanan
· Ĥikmah
· Mau’idhah
Ĥasanah
· Mujādalah
· Tabsyīr dan Tandzīr
· Targhīb dan Tarhīb
· Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
E. Bentuk-bentuk
Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw. Di Makkah
·
Keimanan dan Akidah
·
Akhlak
·
Persamaan Hak
·
Terbentuknya masyarakat muslim (ummat)
·
Terbentuknya solideritas di antara mereka
F. STRATEGI DAKWAH
RASULULLAH SAW SECARA UMUM
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung spektakuler.
Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh
bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke
generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia
,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama
23 tahun tersebut.
Bahasan
di seputar keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali
merujuk pada warisan sunnah yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni
Muhammad Saw. Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar
basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku tiada
termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Beberapa
mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas
adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti
dalam lembar sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah
berhasil dengan gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak
berlebihan kalau kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan
Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh. Pada
season ini, akan disajikan secara garis besar bagaimana rasulullah Saw dalam
meletakkan strategi dakwah, hingga pengaruhnya semakin meluas sepanjang zaman.
1.
Fase Dakwah Rasulullah.
Dalam
catatan para sejarawan, disepakati fase dakwah rasulullah secara global ada dua
tahapan, dakwah sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah sirriyah
dijalaninya selama kurang lebih 3 tahun di awal masa kenabian, sementara dakwah
jahriyyah diawali setelah Allah memerintahkan beliau dengan turunnya surat
Al-Hijr ayat ; 92.
Keberhasilan dakwah
rasulullah yang paling menonjol pada masa dakwah sirriyah, dapat diringkas ada
3 strategi penting dan sangat mendasar , antara lain ;
a).
Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dari
sekian banyak masyarakat quraisy, yang dibidik pertama rasulullah pada masa ini
meliputi ; dari kalangan wanita istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja
Ali bin Abi Thalib, dan dari kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu
Bakar As-shidiq. Ketiga tokoh ini , memang menjdi titik strategis dalam
menentukan perjalanan dakwah rasulullah berikutnya, terutama peran Khadijah
yang mendukung total dakwah beliau dengan pertaruhan total seluruh harta dan
jiwanya, dan peran Abu Bakar yang mampu melebarkan dakwah ke kalangan para elit
quraisy. Menurut keterangan seorang sejarawan yang bernama Ibnu Ishak, masuk
Islamnya Abu Bakar ( Ibnu Qohafah ) tak lama kemudian berhasil digandeng
pemuka-pemuka quraisy ke dalam barisan dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman
bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan
Thalhah bin Ubaidillah. Keenam sahabat inilah yang memiliki peran penting dalam
membentuk generasi assabiquunal awwalun ( generasi pertama Islam ).
b),
Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
Wanita
di masa awal dakwah terus diberdayakan oleh rasulullah, karena kaum wanita
sesungguhnya memiliki kekuatan dahsyat, bila ini diperdayakan untuk gerakan
dakawah akan menghasilkan hasil yang sangat pesat. Pada konteks ini, yang
menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang berhasil mendidik putri-putri
Rasulullah , mendukung dakwah beliau. Peran kedua dijalankan oleh Asma binti
Abu Bakar , yang menjadi pahlawan pada perjalanan hijrah beliau ke Madinah.
Dari kedua wanita iilah secara bertahap wanita-wanita terkemuka quraisy , masuk
Islam diantaranya bibi Rasulullah dari jalur bapaknya.
c),
Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Pembinaan
aqidah pada masa awal risalah difokuskan di rumah salah seorang sahabat yang
bernama Arqom bin Abil Arqom, di pinggiran kota Makkah. Inilah tempat
pendadaran dan penggemblengan sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah ini
pulalah Umar bin Khattab diislamkan Rasulullah. Di rumah ini pullalah sahabat
Mus’ab bin Umair dididik rasulullah, yang nantinya sahabat ini dipercaya
rasullah membuka dakwah di kota Yastrib.
Kemudian
pada fase dakwah jahriyyah, point-point penting yang mendorong keberhasilan
dakwah rasulullah,antara lain ;
a).
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Media
pertemuan-pertemuan keluarga dijadikan sarana rasulullah untuk mengajak kaum
kerabatnya yang tergolong kelas pemimpin di mata masyarakat quraisy. Pada masa
ini , berhasil direkrut dua paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah beliau
, pertama Abu Thalib , meski belum mau menerima ajaran Islam , namun inilah
palang pintu utama rasulullah dalam menghadapi intimidasi kaum quraisy. Kedua ,
Hamzah bin Abdul Mutholib, selain telah menerima ajaran Islam , beliau inilah
yang menjadi palang pintu kedua rasulullah dalam menghadapi intimidasi dari Abu
Jahl dan Abu Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul Mutholib dari sisi keparajuritan
di mata masyarakat quraisy, jelas memperkuat posisi dakwah rasul di Makkah saat
itu.
b).
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Media
–media umum yang bisa dipergunakan untuk dakwah tak luput dari perhatian rasulullah
dalam menegakkan dakwah risalah. Pada masa ini yang perlu digaris bawahi adalah
dipergunakannya momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah, hingga berhasil
bergabung dalam barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan Khazroj dari
Madinah pada musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini membawa 70
orang dari Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul dalam
perjuangan dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan
sebutan Ba’aitul aqobah pertama dan Ba’aitul aqobah kedua.
c). Dakwah dengan tulisan ( surat )
Rasulullah tidak
meninggalkan peran dunia tulis menulis dalam dakwahnya, meskipun beliau
ditakdirkan sebagai seorarng yang buta huruf, lewat parea sahabatnya beliau
menggunakan tulisan untuk menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti
beliau mengirim surat kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah.
Diantaranya yang berhasil masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah (
Ethiophia – Afrika ), yang dalam perjalanan dakwah Islam raja Najasyi
kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis menulis inilah yang dikemudian hari
dikembangkan oleh para sahabat beliau dan para tabi’in untuk menyebarkan dakwah
Islam ke seluruh pelosok dunia. Bahkan di kalangan sahabat dan tabi’in, hampir
semua ulama meninggalkan karya yang bisa dibaca dan diwriskan pada generasi
berikutnya.
Itulah beberapa
point-point penting yang bisa disajikan dalam makalah inii, tentunya tak
mungkin kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena
terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa
meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus
menggelorakan dakwah Islam di muka bumi ini.
Post a Comment