Header Ads

test

Materi PAI SMK Kls X Tentang Dakwah Rasulullah di Kota Madinah

 

 

DAKWAH  RASULULLAH

DI KOTA MADINAH

 

 

A. Masyarakat yang dihadapi Rasulullah pada periode Madinah

Masyarakat di Madinah ada tiga kelompok masyarakat, yaitu:

1.   Kaum muslimin yang setia kepada Nabi saw. Yang meliputi 2 kelompok, yaitu: 1) Anshar (penduduk asli Madinah, yang terdiri dari dua suku Aus dan Khajraj; 2) Muhajirin (kaum muslimin yang hijrah ke Madinah);

2.   Kelompok musyrik, yang kebanyakan tidak membenci Islam dan banyak yang akhirnya berpaling ke Islam.

3.     Kelompok Yahudi (komunitas pertama yang menetap di Yatsrib sejak abad pertama Masehi) yang telah berbaur dengan orang Arab, namun tetap fanatik dengan ajarannya (yang kebanyakan berbau magis dan pagan)

B.  Sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah

  Tahapan dakwah Rasulullah saw periode Madinah setidaknya ada 3 tahapan, yaitu:

1.   Masa Rintangan (dimulai dari awal tahun Hijriyah hingga disepakatinya perjanjianHudaibiyah, tahun 6 H)

2. Masa Perdamaian, dengan para pemimpin paganisme (hingga Fathu Makkah padabulan Ramadhan 8 H)

3.  Masa Kemenangan, masa disaat manusia berbondong-bondong masuk Islam (hinggawafatnya Nabi saw.)

C. Substansi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah

1.      Mendirikan pemerintahan & masyarakat Islam

2.      Menerapkan hukum-hukum Islam sec. Kāffah

3.      Menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia

4.      Konsolidasi & pengembangan daulah Islam

D. Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah

1.      Dakwah dengan Mendirikan Masjid

2.      Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.

3.      Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at

4.      Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar

5.      Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani

6.      Perjanjian Hudaibiyah

7.      Dakwah dengan Peperangan

8.      Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja

9.      Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan social kemasyarakatan

10.  Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.

E. Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw. Di Madinah

1.      pranata sosial ekonomi

2.      pranata politik dan pemerintahan

3.      pranata militer

F. Rahasia Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw.

1.      Adanya konsistensi Nabi saw dengan kode etik dakwah

2.      Adanya keteladanan (uswah, qudwah) yang beliau berikan kepada para sahabat.

G. Konsistensi dengan Kode Etik Dakwah

1.      Tidak memisahkan antara ucapan dan perbuatan (QS. Al-Baqarah/2:44, Ash-Shaff/:2-3)

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَـابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ

Artinya: Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?

2.      Tidak mencerca sesembahan lawan (non muslim) (QS. Al-An’Ām/3:108)

3.      Tidak melakukan kompromi dalam masalah agama (QS. Al-Kāfirūn:1-6)

4.      Tidak memungut imbalan (QS. Sabā:47, Asy-Syu’arā’:109, 127, 145, 164, 180; dan surat Hūd:29 dan 51)

5.      Tidak melakukan diskriminasi sosial (QS. ‘Abasa:1-2; Al-An’ām:52 dan Al-Kahf:28)

6.      Tidak mengawani pelaku maksiat (QS. Al-Maidah:78-79)

7.      Tidak menyampaikan ha-hal yang tidak diketahui (QS. Al-Isrā’:36)

 

H. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW SECARA UMUM

Rasulullah Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah. Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun tersebut.

Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw. Allah berfirman :

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُوا إِلَى اللهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَاوَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللهِ وَمَآأَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Artinya:“Serulah kepada Allah atas dasar basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku tiada termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”

Beberapa mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti dalam lembar sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah berhasil dengan gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak berlebihan kalau kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh. Pada season ini, akan disajikan secara garis besar bagaimana rasulullah Saw dalam meletakkan strategi dakwah, hingga pengaruhnya semakin meluas sepanjang zaman.

1.      Fase Dakwah Rasulullah.

Dalam catatan para sejarawan, disepakati fase dakwah rasulullah secara global ada dua tahapan, dakwah sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah sirriyah dijalaninya selama kurang lebih 3 tahun di awal masa kenabian, sementara dakwah jahriyyah diawali setelah Allah memerintahkan beliau dengan turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92.

فَوَرَبِّكَ لَنَسْئَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

Artinya: Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, (QS. 15:92)

 

Keberhasilan dakwah rasulullah yang paling menonjol pada masa dakwah sirriyah, dapat diringkas ada 3 strategi penting dan sangat mendasar , antara lain ;

a). Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).

Dari sekian banyak masyarakat quraisy, yang dibidik pertama rasulullah pada masa ini meliputi ; dari kalangan wanita istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi Thalib, dan dari kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu Bakar As-shidiq. Ketiga tokoh ini , memang menjdi titik strategis dalam menentukan perjalanan dakwah rasulullah berikutnya, terutama peran Khadijah yang mendukung total dakwah beliau dengan pertaruhan total seluruh harta dan jiwanya, dan peran Abu Bakar yang mampu melebarkan dakwah ke kalangan para elit quraisy. Menurut keterangan seorang sejarawan yang bernama Ibnu Ishak, masuk Islamnya Abu Bakar ( Ibnu Qohafah ) tak lama kemudian berhasil digandeng pemuka-pemuka quraisy ke dalam barisan dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan Thalhah bin Ubaidillah. Keenam sahabat inilah yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi assabiquunal awwalun ( generasi pertama Islam ).

b), Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.

Wanita di masa awal dakwah terus diberdayakan oleh rasulullah, karena kaum wanita sesungguhnya memiliki kekuatan dahsyat, bila ini diperdayakan untuk gerakan dakawah akan menghasilkan hasil yang sangat pesat. Pada konteks ini, yang menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang berhasil mendidik putri-putri Rasulullah , mendukung dakwah beliau. Peran kedua dijalankan oleh Asma binti Abu Bakar , yang menjadi pahlawan pada perjalanan hijrah beliau ke Madinah. Dari kedua wanita iilah secara bertahap wanita-wanita terkemuka quraisy , masuk Islam diantaranya bibi Rasulullah dari jalur bapaknya.

c), Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.

Pembinaan aqidah pada masa awal risalah difokuskan di rumah salah seorang sahabat yang bernama Arqom bin Abil Arqom, di pinggiran kota Makkah. Inilah tempat pendadaran dan penggemblengan sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah ini pulalah Umar bin Khattab diislamkan Rasulullah. Di rumah ini pullalah sahabat Mus’ab bin Umair dididik rasulullah, yang nantinya sahabat ini dipercaya rasullah membuka dakwah di kota Yastrib.

Kemudian pada fase dakwah jahriyyah, point-point penting yang mendorong keberhasilan dakwah rasulullah,antara lain ;

a). Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).

Media pertemuan-pertemuan keluarga dijadikan sarana rasulullah untuk mengajak kaum kerabatnya yang tergolong kelas pemimpin di mata masyarakat quraisy. Pada masa ini , berhasil direkrut dua paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah beliau , pertama Abu Thalib , meski belum mau menerima ajaran Islam , namun inilah palang pintu utama rasulullah dalam menghadapi intimidasi kaum quraisy. Kedua , Hamzah bin Abdul Mutholib, selain telah menerima ajaran Islam , beliau inilah yang menjadi palang pintu kedua rasulullah dalam menghadapi intimidasi dari Abu Jahl dan Abu Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul Mutholib dari sisi keparajuritan di mata masyarakat quraisy, jelas memperkuat posisi dakwah rasul di Makkah saat itu.

b). Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).

Media –media umum yang bisa dipergunakan untuk dakwah tak luput dari perhatian rasulullah dalam menegakkan dakwah risalah. Pada masa ini yang perlu digaris bawahi adalah dipergunakannya momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah, hingga berhasil bergabung dalam barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan Khazroj dari Madinah pada musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini membawa 70 orang dari Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul dalam perjuangan dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan Ba’aitul aqobah pertama dan Ba’aitul aqobah kedua.


c). Dakwah dengan tulisan ( surat )

Rasulullah tidak meninggalkan peran dunia tulis menulis dalam dakwahnya, meskipun beliau ditakdirkan sebagai seorarng yang buta huruf, lewat parea sahabatnya beliau menggunakan tulisan untuk menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti beliau mengirim surat kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah. Diantaranya yang berhasil masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah ( Ethiophia – Afrika ), yang dalam perjalanan dakwah Islam raja Najasyi kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis menulis inilah yang dikemudian hari dikembangkan oleh para sahabat beliau dan para tabi’in untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh pelosok dunia. Bahkan di kalangan sahabat dan tabi’in, hampir semua ulama meninggalkan karya yang bisa dibaca dan diwriskan pada generasi berikutnya.

Itulah beberapa point-point penting yang bisa disajikan dalam makalah inii, tentunya tak mungkin kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus menggelorakan dakwah Islam di muka bumi ini.

 

 

Tidak ada komentar