Materi PAI SMK Kls XI Tentang Iman Kepada Rasulullah.
Iman Kepada
Rasul-Rasul Allah SWT
A. Pengertian Iman
Kepada Rasul Allah
Rasul
adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru
manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk
menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa
nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab
ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu
menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
Iman
kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun
iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25
Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari
Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya
sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk
menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
Dalil Iman Kepada
Rasul Allah
وَمَآأَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلاَّ
رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِمْ فَسْئَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ
لاَتَعْلَمُونَ
artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa
orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. al
Anbiya: 7)
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن
قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ
وَمَاكَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِئَايَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ فَإِذَا جَآءَ
أَمْرُ اللهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ
Artinya:
"Dan sesungguhnya telah kami utus
beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan
kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu.
Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin
Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua
perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada
yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa
rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. adalah mereka dari golongan
laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul
yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para
rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.
B. Fungsi Iman
kepada Rasul Allah Swt
Iman kepada Rasul
Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan tanda-tanda penghayatan
terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt, yaitu:
1. Mengimani
bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang mengingkari
mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum
Nuh telah mendustakan para Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
2. Mengimani
Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan
sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang
tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs: Al-mu-min:78).
3. Membenarkan
berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
4. Mengamalkan
syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka
demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu
hakim terhadap perkatra yang meeka perselisihakan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadapm putusan yang kamu berikan
dan meeka menerima dengan sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65).
C. Meneladani Sifat Rasulullah SAW.
Untuk menel;adani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat
diusahakan dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara
dengan siapa pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw,
selama hidupnya tidak pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun
terhadap musuhnya.
2. Meneladani Sifat Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb sesuatu
sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan dengan baik
dan benar.
3. Meneladani Sifat Fatanah
Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang diberikan
kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula yang tidak
cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara
bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.
4. Meneladani Sifat Tablig
Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah satu
upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan mencegah
kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko. Keberanian
melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah
dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut
dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua dilakuakan
semata-mata karena perintah Allah swt.
D. Rasul dan Mukjizat
Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok yaitu :
Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya
adalah benar-benar utusan Allah SWT.
Sebagai senjata untuk menghadapi
musuh-musuh yang menentangnya.
Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang
sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi
empat macam yaitu :
1.
Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang
berkaitan dengan peristiwa alam, seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi
Muhammad SAW dan dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
2.
Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat
yang keluar dari tubuh seorang nabi dan rasul, seperti air yang keluar dari
celah-celah jari Rasulullah SAW, cahaya bulan yang memancar dari tangan Nabi
Musa as serta penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa as.
3.
Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang
membuat sesuatu tidak berdaya seperti ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja
Namrud, akan tetapi api tidak mampu membakarnya.
4.
Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang
rasional atau masuk akal. Contoh satu-satunya adalah Al Qur’an.
E. Tugas Rasulullah
SAW.
Tugas pokok yang
diberikan Allah SWT kepada para nabi dan rasul sejak dari Nabi Adam AS sampai
dengan Nabi Muhammad SAW adalah :
1.
Memberi kabar gembira bagi orang-orang
yang mentaati risalah-Nya.
2.
Membimbing umatnya ke jalan yang benar
sehingga memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
3.
Memberi peringatan kepada orang-orang
yang mengingkari-nya Mengajak umatnya untuk menyembah hanya kepada Allah (
ajaran Tauhid )
4.
Menyampaikan amanat dari Allah.
5.
Memberi peringatan kepada umat manusia.
6.
Memberikan kabar gembira dan peringatan.
7.
Membawa petunjuk dan agama yang benar,
menjadi teladan hidup bagi umat manusia.
F. Kebaikan Iman
Kepada Rasulullah SAW
1.
Menambah keimanan kepada Allah SWT,
bahwa Rasul itu benar-benar pilihan Allah.
2.
Mengenal Allah SWT dan tata cara
beribadah kepada-Nya.
3.
Mendorong manusia untuk memiliki
kepribadian yang luhur dengan cara menjadikan Rasulullah sebagai “Uswatun
Hasanah”
4.
Mempercayai ajaran-ajaran yang dibawa
Rasul Allah untuk disampaikan kepada umatnya.
5.
Mengamalkan ajaran yang diberikan oleh
Rasulullah.
G. Contoh Beriman Kepada Rasulullah SAW.
1. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah SWT
untuk menjadi teladan hidup bagi manusia.
2. Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang dibawa
oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir.
H. Hakikat Iman Kepada Rasulullah SAW.
Setelah beriman kepada Allah U maka
kewajiban berikutnya adalah beriman kepada Rasulullah Muhammad yang menjadi
pondasi yang utama dari agama Islam. Sebab seluruh pondasi yang lainnya
dibangun di atas keimanan pada Allah dan Rasul-Nya. Seorang yang tidak
mengimani Rasulullah dan hanya beriman kepada Allah tidaklah cukup, dan Iman
menjadi batal, Sebagaimana sabda Nabi :
“Artinya: Islam itu dibangun di atas
lima rukun , menyaksikan bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah, dan
bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya … (HR. Muslim
I/45. Al-Bukhari I/).
Diantara cara beriman kepada Rasulullah
adalah sebagai berikut:
1.
Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi Muhammad dan
apa yang oleh beliau bawa, sebagaimana Allah menandaskan tentang ciri orang
bertaqwa:
وَالَّذِيْ جَاءَ بِالصَّدْقِ وَصَدَّقَ
بِهِ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya:“Dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya,
mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zumar : 33).
2.
Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi
seluruh larangannya. Allah berfirman:
وَاِنْ تُطِيْعُوْهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلاَّ الْبَلغُ
الْمُبِينَ
Artinya:“Dan jika kamu taat kepadanya ,
niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
3.
Mengikuti ajaran pemikiran, pokok-pokok agama, hukum-hukum dan cabang
cabangnya sesuai dengan yang beliau ajarkan dengan ikhlas. Allah berfirman:
فَلاَ وَربِّكَ لاَيُومِنُوْنَ حَتَّى يَحَكِّمُوكَ فِيْمَا شَجَرَبَيْنَهُمْ
ثُمَّ لاَيَجِدُواْ فِى أَنْفُسِهِمْ حَرَجًامِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُواْ
تَسْلِيْمَا.
Artinya:“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
persilisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (An-Nisa : 65).
4.
Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya.
Rasulullah bersabda:
لا يُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ اَحَبَّ
إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ
Artinya: “Tidaklah beriman seorang sehingga
aku lebih dia cintai dari pada orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia (HR. Al-Bukhari
dan Muslim).
5.
Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda’wah demi membebaskan
ummat manusia dari kegelapan/kedhaliman, kebatilan, kemungkaran dan kemaksiatan
menuju kepada cahaya kebenaran. Sebagaimana firman Allah:
فَالَّذِيْنَ أَمَنُواْ بِهِ وَعَزَرُوهُ وَنَصَرُوْهُ وَتَبَعُواْ
النُّوَرَالَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya:“Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
(Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Al-’Araf: 157).
6.
Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya, Allah
berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِىرَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ
يَرْجُواْ اللهَ وَالْيَوْمِ الآَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
Artinya:“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) orang-orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah(Al-Ahzab:21).
7.
Banyak membaca shalawat dan salam kepada beliau terutama setelah disebut
namanya.
8.
Waspada dan berhati-hati dari ajaran-ajaran yang menyelisihi ajaran Nabi
Muhammad seperti waspada dari syirik, tahayul, bid’ah, khurafat, itulah
pernyataan Allah :
فَلْيَحْذَرِالَّذِيْنَ يُخَالِفُونَ عَنْ اَمْرِهِ اَنْتُصِيْبَهُمْ فِتْنَةٌ
اَوْيُصِيْبِهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمَ
Artinya:“Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang telah
berangsur-angsur pergi diantara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka
hendaklah orang-orang yang menyalahi ajaran Rasul takut akan ditimpa cobaan
atau ditimpa azab yang pedih. (An-Nur : 63).
9.
Mensyukuri
hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan menjaga persatuan umat Islam
dan menghindari perpecahan dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan AS-Sunnah
shohihah. Itulah tegaknya agama:
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ
الَّدِيْنِ مَا وَصَّى بِهِ نُوْحًا وَالَّذِيْ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا
وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَهِيْمَ وَمُوسَىا وَعِيْسَى اَنْ أَقِيْمُوا الَّدِيْنَ
وَلاَ تَتَفَرَّقُواْ فِيهِ
Artinya: “Dia
telah mensyari’atkan bagi kaum tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah
kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama 1341) dan
janganlah kamu berpecah belah karenanya. (Asy-Syura: 13)
Post a Comment