Materi PAI SMK Kls XII Tentang Surah Luqman Ayat 13-14 Tentang Beribadah dan Bersyukur Pada Allah.
Beribadah dan Bersyukur Kepada Allah.
Surat
Luqman Ayat 13-14, Arab Latin, Arti, Tafsir dan Kandungan
Surat Luqman
ayat 13-14 adalah ayat tentang tauhid dan birrul walidain. Berikut ini arti,
tafsir dan kandungan maknanya.
Surat Luqman
(لقمان) terdiri dari 34 ayat dan merupakan surat makkiyah. Dinamakan Surat
Luqman karena memuat kisah Luqman al Hakim yang memiliki pemahaman mendalam
tentang keesaan Allah dan memiliki hikmah.
Adapun
secara khusus ayat 13-14 merupakan ayat tentang tauhid dan birrul walidain.
Melarang berbuat syirik dan memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orangtua.
Dan itu diajarkan Luqman kepada anaknya.
Surat Luqman Ayat 13-14 Beserta
Artinya
Berikut ini
Surat Luqman Ayat 13-14 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam
bahasa Indonesia:
وَإِذْ قَالَ
لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ . وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي
وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
(Wa idz
qoola luqmaanu libnihii wahuwa ya’iduhu yaa bunayya laa tusyrik billaah, innasy
syirka ladhulmun ‘adhiim. Wa washshoinal insaana biwaalidaihi hamalathu ummuhuu
wahnan ‘alaa wahnin wa fishooluhuu fii ‘aamaini anisykurlii waliwaalidaik,
ilayyal mashiir)
Artinya:
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.
Tafsir Surat Luqman Ayat 13-14
Tafsir Surat
Luqman Ayat 13-14 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil
Quran, Tafsir Al Azhar, dan Tafsir Al Munir. Harapannya, agar ringkas dan mudah
dipahami.
Kami
memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dari redaksi ayat dan artinya.
Kemudian diikuti dengan tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-tafsir di
atas.
وَإِذْ قَالَ
لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ . وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي
وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman: 13-14)
1. Parenting Luqman Al Hakim
Surat Luqman
ayat 13 ini merupakan perkataan Luqman kepada anaknya yang diabadikan Allah
dalam Al Quran.
وَإِذْ قَالَ
لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya:
Luqman
adalah seorang yang istimewa. Ia bukanlah Nabi dan Rasul, tapi namanya
dijadikan nama surat dalam Al Quran. Ajaran-ajaran Luqman, terutama kepada
anaknya, diabadikan dalam Al Quran. Allah telah memberinya hikmah sebagaimana
disebutkan dalam ayat 12 surat Luqman ini.
Dan dalam
ayat 13 ini disebutkan bahwa Luqman memberikan pelajaran kepada anaknya. Dan
hendaknya setiap orangtua muslim mencontoh parenting dan pendidikan anak ala
Luqman ini.
2. Larangan syirik
يَا بُنَيَّ
لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Inilah
nasehat Luqman kepada anaknya. Inilah pelajaran utama yang diberikan Luqman
kepada buah hatinya. Yakni janganlah mempersekutukan Allah.
Ibnu Katsir
dalam Tafsirnya menjelaskan, Luqman menasehati anaknya yang merupakan buah
hatinya, maka wajarlah ia memberikan kepada orang yang paling dikasihinya itu
sesuatu yang paling utama dari pengetahuannya. “Karena itulah hal pertama yang
ia pesankan kepada anaknya ialah hendaknya ia menyembah Allah semata, jangan
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Kemudian ia mengingatkan anaknya
bahwa syirik adalah kezaliman yang paling besar.”
Sayyid Qutb
menjelaskan, nasehat seperti ini tidak menggurui dan tidak mengandung tuduhan.
Karena orang tua tidak menginginkan kepada anaknya melainkan kebaikan.
“Luqman
melarang anaknya dari berbuat syirik, dan dia memberikan alasan atas larangan
tersebut bahwa kemusyrikan adalah kezaliman yang besar,” terangnya dalam Tafsir
Fi Zilalil Quran.
Syaikh
Wahbah Az Zuhaili menjelaskan mengapa syirik merupakan kezaliman terbesar.
Zalim adalah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Sedangkan syirik, ia
adalah kezaliman terbesar karena berkaitan dengan pokok aqidah, menyamakan dan
menyetarakan Sang Khaliq dengan makhluk.
Sedangkan
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan bahwa bahwa syirik merupakan
kezaliman terbesar karena ia memperbodoh diri sendiri.
“Memang
aniaya besarlah orang kepada dirinya kalau dia mengakui ada Tuhan selain Allah,
padahal selain Allah adalah makhluk. Dia aniaya atas dirinya karena Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengajaknya agar membebaskan jiwa dari segala sesuatu
selain Allah,” tulis Buya Hamka.
“Jiwa yang
dipenuhi tauhid adalah jiwa yang merdeka. Tidak ada sesuatupun yang bisa
mengikat jiwa kecuai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila manusia menuhankan yang
lain, sedang yang itu makhluk belaka, berarti manusia menjadikan dirinya budak
bagi makhluk lain.”
Ayat ini
juga menjadi dalil bahwa boleh bagi orangtua mengatakan “jangan” kepada
anaknya. Sementara salah satu tren pendidikan dari Barat di masa modern ini ada
yang melarang mengatakan “jangan.”
3. Birrul Walidain
Surat Luqman
ayat 14 ini merupakan perintah untuk berbakti kepada orangtua (birrul
walidain).
وَوَصَّيْنَا
الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ
Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
Kata
washshoina (وصينا) artinya adalah Kami wasiatkan. Wasiat kalau berasal dari
Allah, maka ia adalah perintah.
Dalam
ayat ini Allah memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua
orangtuanya yakni ayah dan ibunya. Allah memerintahkan menghormati dan
memuliakan keduanya.
Syaikh
Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, ayat 14 ini adalah firman
Allah. Setelah Dia mengabadikan perkataan Luqman kepada anaknya untuk
bertauhid, Allah mengiringinya dengan perintah birrul walidain.
4. Terutama Ibu
حَمَلَتْهُ
أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun.
Menurut
Mujahid, kata wahn (وهن) berarti penderitaan mengandung anak. Menurut Qatadah,
artinya adalah kepayahan yang berlebih-lebihan. Sedangkan menurut Atha al
Khurrasani artinya adalah lemah yang bertambah-tambah.
Firman Allah
ini secara khusus menunjukkan betapa besar kepayahan seorang ibu tatkala
mengandung anaknya. Dan setelah melahirkan, seorang ibu masih menyusui bayinya
selama dua tahun. Lalu bagaimana mungkin seorang anak tidak mau berbakti kepada
orangtua, terlebih ibunya?
Ayat ini
juga menunjukkan bahwa masa penyusuan yang sempurna adalah dua tahun.
Minimalnya enam bulan, menurut Ibnu Abbas. Sebagaimana juga firman Allah yang
lain:
وَالْوَالِدَاتُ
يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ
الرَّضَاعَةَ
Para ibu
hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan (QS. Al Baqarah: 233)
5. Bersyukur kepada Allah dan
orangtua
أَنِ اشْكُرْ
لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Setelah
perintah bertauhid kepada Allah dan berbakti kepada orangtua, Allah menuntun
hamba-Nya agar bersyukur kepada-Nya dan berterima kasih kepada kedua
orangtuanya.
Mengapa
lebih dulu harus bersykur kepada Allah? Karena seluruh nikmat dalam hidup ini
adalah pemberian Allah. Termasuk nikmat kasih sayang orangtua, sesungguhnya
yang membuat orangtua mengasihi anaknya adalah Allah.
“Syukur
pertama ialah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” kata Buya Hamka dalam Tafsir
Al Azhar. “Karena semuanya itu, sejak mengandung sampai mengasuh dan mendidik
dengan tidak ada rasa bosan, dipenuhi cinta dan kasih, adalah berkat rahmat
Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
“Lalu
bersyukurlah kepada orangtuamu. Ibu yang telah mengasuh dan ayah yang telah
membela serta melindungi ibu dan anak-anaknya. Ayah yang berusaha mencari
nafkah setiap hari.”
Lalu ayat
ini ditutup dengan mengingatkan ke mana manusia akan kembali. Hanya kepada
Allah Azza wa Jalla.
Kandungan Surat Luqman Ayat
13-14
Berikut ini
adalah isi kandungan Surat Luqman Ayat 13-14:
Orangtua
harus mendidik anak-anaknya untuk bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Luqman
mencontohkan, pendidikan utama yang harus diberikan kepada anak adalah tauhid.
Larangan berbuat syirik.
Menyekutukan
Allah adalah kezaliman yang paling besar.
Seorang anak
wajib berbakti kepada kedua orangtuanya, birrul walidain. Terutama kepada ibu
yang telah mengandung, melahirkan dan mengasuhnya dengan penuh susah payah.
Wajib
bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada orangtua.
Ayat ini
mengingatkan bahwa hanya kepada Allah-lah kita semua akan kembali.
Post a Comment